Bilal Erdogan Optimis Peradaban Islam Akan Bangkit Kembali

8 May 2025, oleh: Editor

Necmettin Bilal Erdoğan memberikan sambutan pada acara Memorandum of Understanding Signing & Public Lecture (19/12/2022). Ia hadir sebagai perwakilan dari Board Trustees of IBTAV Turkiye. Pesan utama yang disampaikan adalah urgensi ilmu pengetahuan sebagai penopang peradaban.

Bilal Erdoğan merasa gembira dan berterimakasih kepada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta karena ikut serta membangun kembali kejayaan ilmu pengetahuan di dunia Islam. Menurutnya, ada hal yang perlu diperhatikan bagi seorang muslim, yaitu belajar sejarah ilmu pengetahuan Islam. Pasalnya, diskursus ilmu pengetahuan pernah didominasi oleh sarjana muslim, khususnya kemajuan sains dan teknologi antara abad ke-8 sampai abad ke-18. Sepanjang Abad Pertengahan tersebut, Barat berada dalam fase kegelapan, sementara di sisi lain umat Islam sukses mengembangkan sains dan teknologi.

Bilal menyebutkan tentang penelitian yang dilakukan oleh Fuat Sezgin di Museum Frankfurt dan Istanbul, membangun perpustakaan dan institut di Istanbul. Dedikasinya ini memiliki tujuan untuk menyebarkan pengetahuan terutama bagi dunia Islam. Alasan utamanya adalah pengetahuan merupakan warisan bagi seluruh umat manusia.

Bilal kemudian mendorong agar umat Islam terutama generasi muda untuk bangkit. Menurutnya, Islam pernah menjadi peradaban yang lebih maju dibanding Barat. Ia menegaskan bahwa pemuda dan peneliti muslim saat ini harus mulai berpikir tentang peradaban muslim yang tertinggal. Seorang muslim harus memiliki keyakinan untuk menghadapi kemunduran peradaban ini dan ikut mengambil peran dalam lingkar sejarah.

Menurut Bilal, ketika suatu peradaban berada di puncak kejayaan, secara alami peradaban lain berada di bawahnya. Hal ini merupakan keniscayaan sejarah. Jika peradaban Barat saat ini terlihat sedang berada di puncak, maka menjadi pertanyaan peradaban mana yang akan mengambil tugas untuk mempromosikan sains dan kemanusiaan di masa depan. Baginya, umat Islam harus terus merawat optimisme bahwa saat peradaban Barat turun, dunia Islam akan bangkit.

Sepekan sebelum mengunjungi UMY, Bilal pergi ke Andalusia, Cordoba, Granada, dan beberapa tempat di Spanyol yang pernah menjadi puncak kejayaan Islam. Sayangnya peradaban Barat melakukan genosida ke semua umat Islam di sana. Islam tidak memiliki sejarah genosida, selalu membawa pesan perdamaian. Kerajaan Andalusia ketika dipimpin oleh Islam selalu berbicara tentang perdamaian. Selama Saladin memimpin Yerusalem juga melakukan hal sama, kesultanan Ottoman juga melakukan demikian, termasuk saat ini di Indonesia. Peradaban Islam mengadopsi sistem yang ada ketika Rasulullah memimpin Madinah dengan damai.

Pada akhir sesi, Bilal berterima kasih atas sambutan hangat yang telah diberikan dan berharap akan ada banyak kunjungan setelahnya. Ia optimis kebangkitan umat Islam bisa dimulai dari Indonesia dan Turki. Dimulai dari gerakan keilmuan di kampus-kampus Islam sebagaimana langkah yang telah ditempuh oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.